Harta Karun

Koleksi dokumen-dokumen Harta Karun merupakan kumpulan naskah yang sudah dialih-aksara serta dialih-bahasakan dan terus bertambah jumlahnya. Koleksi dokumen ini sangat penting untuk memahami sejarah Kepulauan Indonesia dan perjumpaan Asia dengan Eropa di kurun waktu awal modern. Para sejarawan bersama para arsiparis bekerja sama di ANRI untuk menyajikan pilihan dokumen-dokumen dari seri yang sudah didigitalisasikan dalam situs internet. Dokumen-dokumen terpilih dan sudah diterjemahkan dibagi dalam empat kategori utama serta duapuluh empat sub-kategori terdapat dalam daftar yang Anda dapat unduh dokumen-dokumen tersebut yang semuanya dihimpun dalam ‘Seluruh Dokumen’.

Harta Karun merupakan koleksi yang bertumpu pada sumber-sumber primer yang terkandung dalam arsip VOC di ANRI dan hingga sekarang belum terlalu sering dimanfaatkan. Sekelompok arsiparis dan sejarawan dunia yang mengkhususkan diri pada pemanfaatan arsip VOC menyeleksi, menyiapkan serta menerbitkan dokumen-dokumen tersebut dibantu sejumah penerjemah yang terlatih. 

Salah satu prinsip dalam melakukan pemilihan adalah mengidentifikasikan dokumen-dokumen yang dapat menyingkap sejarah lokal dan regional Nusantara di era pra-kolonial serta awal modern yaitu dalam rentang 200 tahun antara 1600 dan 1800. Nusantara adalah nama yang digunakan pada masa lampau bagi Kepulauan Indonesia di zaman kerajaan-kerajaan besar Sriwijaya dan Majapahit. Kami memilih nama Nusantara oleh karena banyak ciri masa lalu Nusantara masih berperan di abad ketujuhbelas dan kedelapanbelas. Ribuan dokumen dalam arsip VOC sebenarnya ditulis oleh para penguasa dan masyarakat Nusantara. Kendati sebagian besar dari dokumen-dokumen asli tersebut sudah hilang, namun terjemahannya dalam bahasa Belanda kuno masih bertahan. 

Pemilihan dokumen-dokumen juga terkait dengan negara-negara serta permukiman maritim lain di seantero kawasan yang merentang dari Samudra Hindia hingga Laut Cina Selatan. Meningat keberagaman arsip-arsip ini, maka para sejarawan dapat menemukan banyak informasi tentang berbagai aspek terkait perjumpaan Asia dengan Eropa. Mereka yang bermaksud menulis sejarah global akan mendapatkan banyak manfaat dari arsip-arsip tersebut. 

Penyeleksian serta penerjemahan dokumen-dokumen tersebut merupakan sebuah proses berkesinambungan, melibatkan para mahasiswa, peneliti muda serta pengajar perguruan tinggi. Dokumen-dokumen yang terpilih untuk masuk dalam koleksi digital ini dapat membantu menyingkap sejarah Indonesia dan perjumpaan Asia dengan Eropa dengan latar belakang global yang lebih luas. Dalam proses ini, sejumlah tantangan metodologi harus dihadapi dan diselesaikan. Pertama, informasi bersangkutan harus terlebih dahulu disaring dari dokumen-dokumen yang berasal dari para pejabat perusahaan dagang Eropa, pedagang swasta atau warga yang bermukim dalam wilayah jajahan Belanda. Tugas para sejarawan profesional adalah menghadapi sudut pandang sepihak dan Eropa-sentris yang sering terkandung dalam dokumen tersebut. Sejumlah tulisan dipenuhi pandangan yang bias dan negatif tentang orang-orang Asia terkadang cukup mengganggu. Dengan menyadari keterbatasan ini maka dapat dikumpulkan informasi sejarah yang lebih obyektif.

Kedua, dan yang paling penting, di ANRI secara harafiah tersimpan ribuan surat ditulis oleh orang-orang Asia. Para sejarawan dan ahli bahasa perlu mengembangkan serangkaian metodologi untuk menganalisis dokumen-dokumen tersebut yang merupakan karya para sultan, penguasa dan raja setempat serta juga hasil kerja para warga biasa seperti pedagang dan penduduk. Yang menjadi tantangan adalah membuat analisis yang benar. Para kerani Belanda di Kastel Batavia dahulu, menerjemahkan semua surat-surat yang aslinya ditulis dalam bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Timor, Madura, Cina dan bahasa-bahasa Asia lain segera sesudah surat asli diterima. Surat-surat asli tersebut, seringkali berhiaskan tinta emas yang indah, dihantar ke kantor pusat VOC dalam upacara penuh kemegahan dan hormat serta kemudian disampaikan kepada Gubernur Jenderal di atas nampan perak bertilam sutera kuning dan disertai tembakan meriam kehormatan. Surat tersebut mula pertama dibacakan dengan lantang dalam bahasa asli, kemudian diterjemahkan dalam bahasa Belanda. Sebagian besar dari surat-surat asli tersebut telah musnah dimakan waktu dan nasibnya tidak diketahui. Catatan Harian di Kastel Batavia merupakan sebuah koleksi berharga yang terdiri dari dokumen-dokumen terjemahan dari para penulis Asia. Dalam Lampiran pada Buku-Buku Resolusi masih terdapat beberapa surat asli tersebut, namun sebagian besar surat yang berhiaskan tinta emas itu telah lenyap. 

Salah satu cara memanfaatkan dokumen-dokumen yang ditulis dalam bahasa Belanda kuno adalah dengan menempatkannya dalam konteks sejarah regional Maritim Asia Tenggara yang lebih luas. Banyak historiografi lama sudah ditulis ulang dengan memerhatikan konteks nasional dan global, namun historiografi masih dapat disempurnakan dengan menemukan fakta-fakta baru dan dengan menerapkan sudut pandang nasional, regional atau lokal yang lebih luas serta bijak guna memertajam analisis sejarah kita.               

Tujuan pertama koleksi Harta Karun adalah menyediakan fakta-fakta, peristiwa dan kisah sejarah baru yang dapat dipergunakan untuk mereka ulang sejarah maritim, politik, sosial-ekonomi serta agama terkait jazirah Melayu dan kepulauan Indonesia. Dengan demikian maka Nusantara dapat ditempatkan dalam konteks Asia yang lebih luas, khususnya dalam kaitannya dengan Cina dan India.

Koleksi Harta Karun juga terdiri dari banyak dokumen tentang sejarah Asia yang membahas berbagai peristiwa dan tempat yang terbentang di kawasan seluas separuh dunia dari Jepang hingga Arab, dan dengan demikian dokumen-dokumen tersebut mendukung tujuan kedua koleksi ini. Bagian kedua ini disusun secara geografis. Perlu diingat bahwa dokumen-dokumen terpenting terkait kawasan Asia yang lebih luas terdapat di kota Den Haag. Arsip Nasional  di Belanda itu menyimpan buku-buku berisi salinan dari apa yang disebut ‘buku-buku surat masuk Hindia/Asia’ yaitu surat-surat yang dikirim dari Kastel Batavia kepada Kamar-kamar Dagang VOC di Republik Belanda ketika itu. Kecuali beberapa fragmen lepas, banyak jilid seri asli buku-buku yang memuat salinan surat-surat dibuat di Kastel Batavia tidak selamat dari gerusan waktu abad kesembilanbelas dan keduapuluh. Hal itu terutama disebabkan karena pemerintahan kolonial dahulu kurang menaruh perhatian pada arsip VOC.  

Tujuan ketiga,dokumen-dokumen Harta Karun menyediakan informasi terkait interaksi Asia-Eropa, kegiatan maritim, interaksi diplomatik sert pertempuran bersenjata dan kerjasama ekonomi; yaitu semua hal yang berhubungan dengan ekspansi kolonial di masa awal modern dan berlangsung dalam kurun waktu perdagangan global.

Tujuan keempat adalah untuk menemukan kembali sejarah terkait salah satu kota pelabuhan maritim kolonial besar di Asia: Batavia. Dibawah pemerintahan tegas yang dijalankan berbagai lembaga kota, Batavia senantiasa merupakan sebuah kota dengan minimal 90 persen penduduknya adalah orang-orang Asia. Tantangannya adalah bagaimana mereka ulang jaringan sosial dan ekonomi dari ribuan orang yang terdiri dari lusinan jenis kelompok etnis dan suku bangsa yang berduyun-duyun datang dan berkumpul  di dalam lingkungan perkotaan yang rumit dengan maksud memperbaiki taraf kehidupan masing-masing. Situs ini diharapkan akan memberi sumbangsih bagi penemuan kembali Batavia sebagai sebuah kota yang penduduknya terutama adalah orang-orang Asia.

Dunia Melayu - Indonesia Kawasan Maritim Asia, Arab dan Persia, serta Afrika Selatan Interaksi Asia - Europa Kota Batavia dan Kawasan Sekitarnya