III.4 Peperangan, Perlawanan dan Penentangan

Apa makna penting teknologi serta organisasi militer Barat bagi interaksi Asia-Eropa? Dibandingkan dengan peperangan dan krisis di Eropa pada abad ketujuhbelas dan kedelapanbelas, umpamanya Perang Perebutan Tahta Spanyol yang berlangsung tiga belas tahun (1701-1714), maka aksi militer serdadu-pedagang Eropa di Asia dapat dikatakan tidak berarti sama sekali. Namun oleh karena mereka memiliki peralatan militer yang jauh lebih tangguh, pengetahuan serta latihan yang juga jauh lebih mantap, maka sejumlah kecil serdadu Eropa mampu menentukan arah sebuah peperangan. Selain itu, dalam Asia yang terdiri dari negara-negara kecil yang saling berperang, maka orang selalu mungkin mendapatkan sekutu di antara para raja setempat.

Bagaimana bentuk perlawanan menentang penjajahan? Dalam banyak sumber terungkap bahwa bentuk perlawanan, seperti pemberontakan Surapati di tahun 1686 di  Jawa Tengah bagian selatan, sebenarnya merupakan sekedar peristiwa setempat atau regional belaka. Perlawanan yang lebih besar datang dari para pemimpim politik Muslim seperti Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten (memerintah 1651-1683), yang mengembangkan pendirian sebuah Ummah Islam, yaitu komunitas penganut agama yang bersifat supra-regional dan juga politis. Beberapa surat mereka telah dilestarikan dan mencerminkan maksud tujuan serta motivasi mereka.

Keluhan yang disampaikan oleh Penduduk Hunut di Pulau Ambon, 14 Juli 1695

Introduced: Gerrit J. Knaap
Release Date: 8 Sep. 2013
selanjutnya baca...