II.4 Perairan Arab Timur: Malabar, Gujarat

Pantai Malabar merupakan bagian dari kawasan perdagangan di sekitar Laut Arab. Kawasan di Samudra Hindia ini memiliki dinamika perdagangannya sendiri yang tergantung pada arah tiupan angin musim. Di Gujarat, pelabuhan terpenting adalah Cambay yang juga merupakan pusat perdagangan maritim di Samudra Hindia bagian barat selama abad lima belas dan enam belas. Di abad tujuh belas, pelabuhan Surat di Gujarat muncul sebagai pelabuhan terbesar dari kesultanan Mughal di India bagian barat. Pelabuhan itu memainkan peran menentukan dalam menghubungkan India dengan kawasan maritim di Teluk Persia, Laut Merah dan Afrika Timur.

Surat merupakan kantor pusat bagi kedua Kompeni dari Inggris dan Belanda terkait kegiatan perdagangan mereka di India bagian barat laut dan di sekitar Laut Arab. Kota itu berhasil memertahankan keunggulan kedudukannya dalam kancah perdagangan maritim di Samudra Hindia hingga akhir abad kedelapanbelas. Di Pantai Malabar, Calicut merupakan pusat perdagangan maritim utama dalam kurun waktu awal modern.

Bangsa Portugis bermukim di Goa di tahun 1510 dan melebarkan kekuasaannya di sepanjang Pesisir Malabar, sebuah kawasan yang menghasilkan lada. Salah satu kota Portugis, Cochin, ditaklukkan VOC di tahun 1663. Sejumlah bangunan pertahanan kecil di sepanjang Pesisir Malabar berfungsi sebagai pos pemantauan militer untuk mengawasi para perompak dan ‘penyelundup’ yaitu para pedagang kecil India yang berusaha menghindar dari ketentuan dalam kontrak pemasokan lada. Para raja di Cochin dan Calicut seringkali membuat kontrak yang menguntungkan dengan pihak Belanda untuk mengirim lada dari kawasan hinterland mereka. Dalam Catatan Harian Batavia terdapat beberapa surat yang berasal dari para raja Cochin. Kemajuan Travancore di selatan akhirnya menyurutkan pasokan lada kepada orang-orang Eropa di akhir abad ke-18.